Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 November 2014

Upaya Swasembada Pangan Dimulai



media indonesia.com: UNTUK mencapai target swasembada pangan dalam tiga tahun, pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur ketahanan pangan. Saat ini sektor infrastruktur penunjang produksi pangan tersebut terkesan luput dari bidikan pemerintah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengkritisi selama ini proyek-proyek infrastruktur hanya menjadi wacana dalam seminar dan tidak pernah terealisasi dengan segera.

"Just do it! (kerjakan). Jangan hanya puas dengan menyelenggarakan seminar atau konferensi, tapi puas saat mengerjakan hingga selesai proyeknya," kritik JK saat membuka Indonesia Infrastructure Week 2014 di Jakarta, kemarin.

Bagi Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, sektor infrastruktur ini telah diposisikan strategis dan prioritas untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi 7%. Apalagi, telah diputuskan sebagian dana hasil pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sektor produktif, khususnya percepatan pembangunan pertanian.

"Prioritasnya ialah memperbaiki irigasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan. Ini yang kita segera realisasikan," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil pada acara yang sama, seraya mengungkapkan bahwa pemerintah mengalokasikan Rp11 triliun untuk proyek bertujuan penguatan produksi pangan tersebut.

Dengan perbaikan irigasi persawahan, pemerintah menargetkan produksi padi dapat meningkat dua kali lipat pada 2015, menjadi lima hingga enam juta ton padi.

Keseriusan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur pertanian ini ditunjukkan Presiden Joko Widodo dalam seremonial peletakan batu pertama pembangunan irigasi di Desa Mojong Bendoro, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, kemarin. Saluran irigasi ini untuk mengairi lahan sawah seluas 12.000 hektare.

Dalam tiga tahun, kata Jokowi, pemerintah akan membangun hingga 45 sarana irigasi di seluruh Indonesia. "Ini termasuk juga memperbaiki irigasi yang rusak," ujarnya.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Tayang mengaku senang dengan adanya pembangunan irigasi baru tersebut, lantaran di Sulsel masih ada sekitar 228 ribu hektare sawah yang butuh irigasi.

Sentra produksi pangan
Dalam kunjungan ke Sulsel yang bertepatan dengan pameran Hari Pangan Sedunia ini, Presiden Jokowi juga memanen padi di Desa Barang Palie, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulsel. Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, serta beberapa menteri, di antaranya Mensesneg Pratik­no, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Bukan tanpa alasan, Jokowi memilih berkunjung ke Sulsel. Negeri Anging Mammiri ini memang akan dijadikan sentra produksi pangan untuk kawasan timur Indonesia. Sebagai contoh, Kabupaten Bantaeng telah disiapkan menjadi lumbung pangan utama bagi wilayah Sulawesi dan kawasan timur lainnya. Saat ini Bantaeng dikenal sebagai sentra produksi beras, talas, jagung hibrida, rumput laut, dan ikan nila.

"Saya bercita-cita seluruh pangan yang ada di Sulawesi berasal dari Bantaeng," ujar Bupati Bantaeng Nurdin Abadullah dalam wawancara beberapa waktu lalu. (Che/Mus/Mad/Nda/X-10)

lina@mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar