Rimanews
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kebijakan tentang
poros maritim telah memancing perhatian para pemimpin negara-negara
sahabat. Visi poros maritim, lanjut Presiden, telah membuat para
memimpin tersebut grogi duluan.
"Feeling saya mengatakan, mereka sudah
grogi duluan. Karena harus sadar dua pertiga wilayah Indonesia wilayah
air, karena sudah lama tidak memperhatikan itu," Kata Presiden, di
Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11), saat menghadiri Musyawarah
Nasional (munas) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Menurut Presiden, para pemimpin
negara-negara sahabat seperti Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Australia
dan Tiongkok bergantian menanyakan tentang poros maritim dan tol laut.
Ia mengatakan, selaku pemain baru dalam
forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) telah menerima banyak
permintaan pertemuan dari para pemimpin ekonomi Asia Pasifik, antara
lain Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Barack
Obama.
"Tidak jauh-jauh dari poros maritim dan tol laut. 'Ngomong' sana kemari akhirnya itu lagi," katanya.
Presiden mengaku telah banyak pihak yang
menyatakan ingin melakukan kerja sama, antara lain Tiongkok yang telah
dua kali menyampaikan keinginannya. "Mereka punya jalur sutera maritim
abad 21, kita punya poros maritim. Mereka ingin itu dikerjasamakan. Saya
sampaikan kalau kerja sama kita untung kamu untung. Untungmu berapa,
untung kita berapa," ujarnya.
Kepala Negara selama dua hari, 5-6 November, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sulawesi.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar